Jadilah Bagian Dari Komunitas

Membuat Iklan & Menyusun Campaign Lengkap: Panduan Praktis untuk UMKM
Panduan praktis membuat ads campaign untuk UMKM. Mulai dari buyer persona, BMC, carousel, live content, hingga iklan di Instagram & TikTok. Cocok bagi pelaku UMKM yang ingin meningkatkan engagement dan penjualan dengan strategi digital marketing hemat budget.
Bagi UMKM, iklan digital sudah menjadi kebutuhan utama. Persaingan bisnis kini tidak hanya terjadi di pasar offline, melainkan juga di platform online seperti Instagram dan TikTok.
Membuat ads campaign yang efektif tidak harus mahal. Dengan strategi yang tepat, UMKM bisa menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan engagement, dan mendorong penjualan. Artikel ini akan membahas langkah demi langkah mulai dari buyer persona, BMC, carousel, live content, hingga praktik menyusun campaign lengkap.
Dasar-Dasar Ads di Instagram & TikTok
Targeting Audiens
Targeting adalah inti dari sebuah campaign. UMKM perlu menentukan siapa audiens utama berdasarkan demografi, minat, dan perilaku online.
Misalnya, produk fashion remaja sebaiknya menargetkan usia 17–25 tahun dengan minat lifestyle, musik, dan tren digital. Dengan segmentasi ini, iklan lebih relevan dan budget tidak terbuang sia-sia.
Selain itu, targeting berbasis perilaku dapat membantu menemukan audiens yang sudah pernah berinteraksi dengan brand. Retargeting iklan pada pengguna yang pernah klik website atau berkunjung ke akun sosial media akan meningkatkan konversi.
Baca juga :
Merancang Social Media Strategy & Konten Interaktif untuk UMKM
Membuat Konten Carousel dengan Pendekatan Hard vs Soft Selling: Panduan untuk UMKM & Pelajar
Budgeting
Menentukan budget menjadi tantangan bagi UMKM. Namun, bukan berarti iklan selalu membutuhkan biaya besar.
Strategi yang tepat adalah memulai dengan budget kecil, misalnya Rp 50.000–Rp 100.000 per hari. Dari sini, UMKM dapat melakukan A/B testing untuk membandingkan performa dua iklan berbeda. Setelah menemukan iklan yang efektif, barulah budget bisa ditingkatkan.
Maka dari itu, alokasi dana sebaiknya dibagi dua: 70% untuk iklan utama, 30% untuk eksperimen konten baru. Dengan cara ini, risiko kerugian lebih terkendali.
Creative & Format Iklan
Iklan yang berhasil bukan hanya soal teks, melainkan juga visual.
Di Instagram, format carousel dan story ads sering dipakai untuk membangun storytelling. Sementara di TikTok, video pendek dengan audio viral mampu meningkatkan jangkauan secara signifikan.
Selain itu, konten kreatif harus sesuai dengan brand voice. Jika produk ditujukan untuk anak muda, gunakan tone yang santai. Namun, jika untuk kalangan profesional, pilih bahasa yang formal dan elegan.
Studi Kasus: GrabFood vs UMKM Lokal
Strategi GrabFood
GrabFood sering menggunakan campaign berbasis storytelling. Mereka memanfaatkan promo, visual menarik, dan iklan video berdurasi singkat. Tujuan utamanya adalah menumbuhkan rasa dekat dengan pengguna.
Misalnya, kampanye bertema “Makan Tanpa Ribet” menampilkan kisah pelanggan yang sibuk namun tetap bisa menikmati makanan enak. Strategi ini berhasil membangun emotional connection dengan audiens.
Strategi UMKM Lokal
Di sisi lain, UMKM lokal biasanya menggunakan pendekatan sederhana. Mereka memanfaatkan konten carousel dengan foto produk asli dan testimoni pelanggan.
Walaupun budget minim, strategi ini tetap efektif karena lebih otentik. Konsumen sering percaya pada review jujur dibanding iklan berbayar dengan visual mewah.
Insight Utama
Pelajaran pentingnya adalah: UMKM tidak perlu meniru semua yang dilakukan brand besar. Yang terpenting adalah menyesuaikan campaign dengan sumber daya, audiens, dan tujuan bisnis.
Selain itu, UMKM bisa mengambil inspirasi dari storytelling GrabFood lalu mengadaptasinya dalam skala kecil, misalnya dengan menggunakan caption sederhana yang mengandung emosi.
Cara Membuat Ads Campaign Lengkap

Buyer Persona
Buyer persona adalah gambaran ideal pelanggan. Dalam menyusunnya, UMKM perlu memperhatikan:
- Demografi: usia, lokasi, pekerjaan, status ekonomi.
- Psikografi: minat, gaya hidup, kebiasaan belanja.
- Pain point: masalah utama yang bisa diselesaikan produk.
Misalnya, sebuah UMKM skincare lokal bisa membuat buyer persona bernama “Rina, 24 tahun, mahasiswa, sering bermasalah dengan jerawat, mencari produk aman dan terjangkau.”
Business Model Canvas (BMC)
BMC adalah alat visual untuk menyusun strategi bisnis. Dengan BMC, UMKM dapat merancang:
- Value proposition (nilai unik produk).
- Channel distribusi.
- Segmen pelanggan.
- Struktur biaya dan pendapatan.
Selain itu, BMC membantu pelaku UMKM memahami hubungan antara produk, target pasar, dan strategi marketing.
Konten Carousel & Storytelling
Carousel adalah format konten yang memungkinkan brand menyampaikan cerita secara bertahap.
Misalnya, slide pertama berisi masalah pelanggan, slide kedua solusi produk, dan slide terakhir ajakan membeli. Pendekatan ini bisa dilakukan dengan dua strategi:
- Hard selling: langsung mengajak pembelian.
- Soft selling: fokus pada edukasi dan storytelling.
Live Content & Interaksi Real-Time
Konten live di Instagram atau TikTok menjadi cara efektif meningkatkan engagement.
UMKM bisa melakukan sesi Q&A, demo produk, atau review pelanggan secara langsung. Selain itu, interaksi real-time memberi kesan autentik dan meningkatkan kepercayaan calon pembeli.
Tipsnya adalah selalu mempersiapkan skrip singkat agar live tetap terarah dan tidak membosankan.
Ads Campaign Funnel
Campaign yang efektif biasanya mengikuti funnel:
- Awareness: memperkenalkan brand melalui iklan edukatif.
- Consideration: konten testimonial, review, atau demo produk.
- Conversion: promo terbatas, diskon, atau penawaran khusus.
Selain itu, funnel ini bisa dipadukan dengan retargeting untuk menjangkau pengguna yang sudah pernah melihat produk.
Simulasi Campaign Lengkap
Untuk melatih strategi, siswa atau UMKM bisa membuat proyek campaign kelompok.
Setiap kelompok menyusun buyer persona, BMC, konten carousel, live content, hingga iklan berbayar sederhana dengan budget kecil.
Selain itu, mereka bisa menguji performa iklan melalui metrik seperti CTR (Click Through Rate), CPC (Cost Per Click), dan engagement rate.
Mini Pitching Lomba
Setelah menyelesaikan proyek, tiap kelompok melakukan presentasi.
Mentor akan memberikan feedback terkait strategi, desain, dan pesan iklan. Selain itu, evaluasi dilakukan berdasarkan KPI yang relevan, misalnya reach, engagement, dan tingkat konversi.
Membuat ads campaign untuk UMKM tidak harus mahal. Dengan memahami buyer persona, BMC, carousel, live content, dan iklan berbayar, bisnis kecil bisa bersaing di ranah digital.
Selain itu, penting untuk selalu melakukan evaluasi. Campaign terbaik adalah campaign yang terus diuji, diperbaiki, dan disesuaikan dengan tren digital terbaru.
Maka dari itu, mulailah dari hal kecil. Fokus pada strategi yang sesuai dengan brand, lalu tingkatkan secara bertahap.